Monday, February 29, 2016

UNTUK PRIA GALAU !!! Lebih Utama Mana.. Menikahi Janda Atau Perawan?

 Meskipun memanglah menikah dengan wanita yg masihlah gadis ada keutamaannya. Tetapi menikah dengan janda juga tidak dapat diliat mata sebelah. Bahkan juga banyak lelaki yg jadi lebih pilih janda ketimbang perawan. Seumpama seseorang pria menginginkan mencari istri yg lebih dewasa darinya hingga dapat mengurusi adik-adiknya.

Termasuk juga dalam membantu beberapa janda yaitu dengan menikah dengan mereka. Tetapi janda manakah yg disebut?

Disebutkan dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim (18 : 93-94) , ada ulama yg menyampaikan kalau “armalah” yg dimaksud dalam hadits yaitu wanita yg tidak mempunyai suami, baik ia telah menikah atau mungkin belum. Ada ulama juga yg menyebutkan kalau armalah yaitu wanita yg diceraikan oleh suaminya.

Ada pendapat lain dari Ibnu Qutaibah kalau dimaksud armalah lantaran kemiskinan, yakni tak ada lagi bekal nafkah yg ia punyai lantaran ketiadaan suami. Armalah dapat dimaksud untuk seorang yg bekalnya tak ada lagi. Demikian nukilan dari Imam Nawawi.

Dari pendapat paling akhir itu, janda yg miliki keutamaan untuk disantuni yaitu janda yg ditinggal mati oleh suami atau janda yg diceraikan serta susah untuk memikul nafkah untuk keluarga. Mengenai janda kaya raya, tak termasuk juga di dalamnya.

Keutamaan Menikah dengan Janda yg Ditinggal Mati Suami serta Mempunyai Anak Yatim

Pastinya kita semua paham kalau anak yatim yaitu anak yg ditinggal mati ayahnya. Anak seperti berikut yg disebutkan yatim serta miliki keutamaan untuk ditolong lantaran penanggung nafkahnya -yaitu ayahnya- telah tidak ada. Jika ada yg menikah dengan janda lantaran menginginkan membantu anaknya, jadi ia akan keutamaan besar menyantuni anak yatim.
Subhanallah. . demikian ada banyak keutamaan menikah dengan janda di banding perawan. Mari beberapa jomblo yg ingin menikah, atau beberapa pria yg menginginkan menaikkan istri lagi, silahkan menimbang beberapa janda sebagai pilihan. Beberapa janda juga senantiasa menunggu pertolongan kalian.

Dari Sahl ibnu Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا . وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى ، وَفَرَّجَبَيْنَهُمَا شَيْئًا
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau regangkan antara keduanya]. (HR. Bukhari).

Keutaman Menolong Para Janda
Dari Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.”(HR. Bukhari)

Dari Jabir bin Abdillah, ia pernah berkata,
تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً فِى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَقِيتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « يَا جَابِرُ تَزَوَّجْتَ ». قُلْتُ نَعَمْ. قَالَ « بِكْرٌ أَمْ ثَيِّبٌ ». قُلْتُ ثَيِّبٌ. قَالَ فَهَلاَّ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِى أَخَوَاتٍ فَخَشِيتُ أَنْ تَدْخُلَ بَيْنِى وَبَيْنَهُنَّ. قَالَ فَذَاكَ إِذًا. إِنَّ الْمَرْأَةَ تُنْكَحُ عَلَى دِينِهَا وَمَالِهَا وَجَمَالِهَا فَعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Aku pernah menikahi seorang wanita di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu aku bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun bertanya, “Wahai Jabir, apakah engkau sudah menikah?” Ia menjawab, “Iya sudah.” “Yang kau nikahi gadis ataukah janda?”, tanya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku pun menjawab, “Janda.” Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja, bukankah engkau bisa bersenang-senang dengannya?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki beberapa saudara perempuan. Aku khawatir jika menikahi perawan malah nanti ia sibuk bermain dengan saudara-saudara perempuanku. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itu berarti alasanmu. Ingatlah, wanita itu dinikahi karena seseorang memandang agama, harta, dan kecantikannya. Pilihlah yang baik agamanya, engkau pasti menuai keberuntungan.” (HR. Muslim)

No comments:

Post a Comment